Aku terbangun dari tidurku, ku lihat jam di Android-ku, telah menunjukkan pukul 09.30 WIB. Tidur yang cukup berharga, setelah perjalanan panjang dari fieldtrip-ku di Bromo. Perjalanan dari Bromo dimulai pukul 15.00 WIB, dan baru sampai di Kota Yogyakarta esok paginya pukul 05.00 WIB. Saat sampai di Yogyakarta, aku langsung menuju kamar kos ku, sholat Shubuh, dan langsung tepar
Pagi itu aku tidak kemana-mana, hanya ingin istirahat saja di kamar sambil nonton film :"Pitch Perfect" yang sangat kusuka, setelah itu aku pun berkemas-kemas mempersiapkan barang-barangku yang akan aku bawa, karena jam 16.00 WIB aku akan pergi ke Jakarta untuk bertemu Bang Joe
Ya......aku akan bertemu bang Joe setelah sekian lama (sekitar 4 bulan) aku tidak pernah bertemu dengannya. Terakhir kali aku bertemu dengannya tanggal 20 Agustus 2013 di Depok. Namun karena kesibukan kuliahku yang bertubi-tubi di Semester 5 ini, dan Bang Joe juga sibuk dengan pekerjaannya, kami pun tidak memiliki waktu yang pas untuk bertemu. Hari Sabtu dan Minggu aku libur kuliah, namun tetap saja aku gak bisa ketemu dengan Bang Joe, karena Bang Joe tinggal di apartmen-nya di daerah Slipi di Jakarta Barat hanya hari Senin - Jumat, itu pun karena dia kerja di daerah situ. Jumat malam dia harus kembali ke rumah keluarganya di Depok. Bagaimana pula caranya, disaat Sabtu dan Minggu aku libur, dia kembali ke Depok? Tak akan bisa...
Jam 13.30 WIB
Aku menghidupkan motor Vixion-ku dan aku mulai melaju menuju Bandara Adisucipto, Yogyakarta. Setelah sampai di sana, aku memarkirkan motorku di tempat penitipan inap motor. Kemudian aku menuju counter tiket untuk ngeprint tiket keberangkatanku ke Jakarta. Setelah masuk dan check-in, aku langsung menunggu di ruang tunggu keberangkatan. Ketika aku sedang duduk sambil mendengarkan musik, Bang Joe meneleponku:
"Dek, udah di mana?"
"Udah di ruang tunggu bandara bang. Abg di mana?"
"Masih di kantor dek. Nanti jam 6 abg udah balik ke apartmen."
"Oke, aku berangkat jam 4 nanti. Kira-kira jam 5 lewat udah nyampe Jakarta. Paling ya nyampe apartmen abang jam stengah 7 lewat lah"
"Oke dek, abang tungu di sini ya. Nanti kabarin aja kalo udah nyampe di apartmen. Hati-hati di jalan ya dek. Abang kangen banget sama kamu."
"Iya bang, aku juga udah gak sabar ketemu sama abg. Udah sekian lama..."
"Udah di ruang tunggu bandara bang. Abg di mana?"
"Masih di kantor dek. Nanti jam 6 abg udah balik ke apartmen."
"Oke, aku berangkat jam 4 nanti. Kira-kira jam 5 lewat udah nyampe Jakarta. Paling ya nyampe apartmen abang jam stengah 7 lewat lah"
"Oke dek, abang tungu di sini ya. Nanti kabarin aja kalo udah nyampe di apartmen. Hati-hati di jalan ya dek. Abang kangen banget sama kamu."
"Iya bang, aku juga udah gak sabar ketemu sama abg. Udah sekian lama..."
Telepon pun kututup. Aku semakin gak sabar bertemu dengan Bang Joe...
Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, aku langsung menuju taksi yang tersedia di parkiran. Langsung aku menyuruh supir taksi untuk menuju ke daerah Slipi di Jakarta Barat. Kondisi saat itu sedang hujan cukup deras, membuat jalanan cukup macet. Selama di perjalanan aku menghidupkan Google Maps-ku dari Androidku, karena aku takut aja kalo supir taksinya membawaku nyasar entah kemana. Namun aku yakin dia tidak akan macam-macam. Soalnya aku yakin dia akan membawa penumpang berputar-putar kalo penumpang tersebut bukan orang Jakarta yang tidak tahu jalan, yang hanya mengandalkan supirnya. Namun karena aku ada bakat berakting, jadi aku bersikap seolah-olah aku tinggal di Jakarta, padahal aku tinggal di Kota Yogyakarta, yang notabene tidak tahu betul kondisi jalanan di Jakarta. Hahaha...
Supir taksi itu memberhentikanku di depan pintu ruang lobby apartmen, dan aku membayar taksi tersebut. Aku langsung melangkahkan kakiku masuk ke lobby, dan aku menelepon Bang Joe kalau aku sudah sampai di gedung apartmen, dan menyuruh dia untuk turun.
Jam 18.30 WIB
Dan akhirnya aku bisa bertemu Bang Joe...
Dia tidak berubah sama sekali, dengan wajah yang mirip dengan Rhenald Kasali (tanpa kumis), berkacamata, pipi yang chubby, perut yang buncit, tidak ada yang spesial dari dirinya. Dia bukan sosok yang berbadan tinggi, putih, atletis, yang banyak disukai orang-orang (terutama para gay), namun entah kenapa dia merpakan sosok yang spesial di mataku. Mungkin karena sifatnya yang kebapakan, dewasa, mampu memanjakan brondongnya ini (haha...), sehingga setiap kali aku bertatapan wajah dengannya, aku sangat nyaman...
Kami pun bersalaman, dan langsung menuju lift untuk naik ke kamar apartmen-nya. Ini pertama kalinya aku ke apartmen-nya. Sesampai di kamar, ruangannya cukup bagus dan nyaman. Dengan 1 ruang TV, dapur, 2 kamar tidur, dan 1 kamar mandi. Tidak seperti kamar kost-nya yang dulu, hanya kamar tidur dan kamar mandi, yang membuat Bang Joe tidak pernah betah berlama-lama di kamar kost, sehingga dia memutuskan untuk pindah ke kamar tidur yang lebih nyaman.
Aku meletakkan barang-barangku, lalu aku duduk di sofa sambil merokok dan nonton TV. Dia pun mengikutiku lalu duduk di sampingku sambil merokok. Kami pun mengobrol sebentar tentang keadaan masing-masing setelah tidak bertemu selama 4 bulan lamanya. Walaupun tidak saling bertemu selama 4 bulan, yang kami rasakan serasa 1 tahun.
Tiba-tiba dia memelukku dari samping, dan menangis...
Aku pun membalas pelukannya...dan menangis pula...
Saat itu kami sedang putus alias tidak pacaran, karena suatu hal (yang mungkin akan ku ceritakan di posting yang lain), namun aku merasakan kenyamanan saat itu...
Ia pun mulai mengarahkan bibirnya ke bibirku, dan mengecupnya dengan perlahan. Aku pun membalas ciumannya. Setelah itu kami berjalan menuju kamarnya. Kami saling bercumbu, saling menghangatkan, saling melepas kangen yang sudah menumpuk sejak lama. Bang Joe mendekapku dari atas, dan aku juga memeluknya dengan sangat erat. Bang Joe mulai melepaskan semua helai-helai benang yang ada di tubuhnya, begitu juga denganku. Kami benar-benar berusaha untuk saling menghangatan satu sama lain, dibaluti dengan kesedihan yang mendalam karena tidak saling bertemu cukup lama.
"Dek, abang kangen banget sama kamu dek", ujar Bang Joe sambil menitikkan air mata
"Aku juga kangen banget sama kamu bang.", aku pun ikut-ikutan menangis
"Adek mau jadi pacarku lagi ya. Abang butuh kamu dek. Abang kesepian di sini." ujar Bang Joe memelas
DEG!! Aku tidak menyangka ia akan berkata seperti itu. Setelah aku putus dengan Bang Joe hampir 3 bulan yang lalu, aku memutuskan untuk berteman baik saja dengannya, karena aku pikir gak akan ada rasa nyaman lagi kalau berhubungan serius dengannya. Sama orang lain pun aku juga berniat untuk berteman saja, tanpa ada mengarah ke hal yang serius, karena aku masih gak mau merasakan sakit hati...
Aku sering bertanya dalam hatiku, apakah aku akan balikan dengan Bang Joe? Apakah Bang Joe merupakan orang yang sangat tepat bagiku? Namun hatiku belum bisa menjawabnya, hingga ketika dia memelukku dan menciumku dengan mesra malam itu, aku ingin pacaran lagi dengannya. Aku juga butuh dia, butuh kasih sayang dia, butuh perhatian dari dia. Aku rasa dia orang yang paling tepat bagiku. Mungkin aku pikir banyak orang lain di luar sana yang lebih baik dari dirinya, tapi aku gak mau menyia-nyiakan sosok di depanku yang benar-benar nyaman bagiku...
"Iya bang, adek mau jadi pacar abang lagi. Adek juga butuh abg.". ujarku sambil mengisak tangis
Bang Joe langsung memelukku dengan eratnya. Kami berdua pun terhanyut dalam tangis...
"Makasih ya dek. Makasih udah mau jadi pacar abang lagi. Abang bakalan menyayangi dan mencintai adek setulus hati. Abang juga akan jaga komitmen kita. Abang janji."
"Iya bang. Adek juga pengen berkomitmen lagi dengan abg. Adek sayang kamu bang..."
Kami berdua pun menghabiskan malam itu dengan penuh kemesraan. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB, dan kami tentu saja belum tidur. Masih ada satu tugas yang harus diselesaikan (kalian tahu sendiri fenomena cerita gay apa yang akan terjadi antara dua orang pria yang sedang bercumbu. Hahaha...), dan akhirnya kami baru tidur jam 01,00.
Bang Joe pun langsung tertidur pulas setelah membersihkan diri, dan aku pun rebahan di dadanya sambil ditutupi dengan selimut. Sudah lama aku tidak mendengarkan ia mendengkur, suatu hal yang sangat aku kangenin. Aku pun mulai terjaga dengan penuh senyum dan dibaluti dengan kehangatan dari selimut dan tubuhnya...
Aku berharap semoga hubungan di antara kami baik-baik saja ke depannya. Semoga masalah-masalah yang akan kami hadapi nantinya bisa diselesaikan dengan cepat...
I LOVE YOU, BANG JOE...
sip banget nih blog......
ReplyDeletesaya tambah tertantang untuk buat blog juga.. :D
udah punya sih tapi bukan yang kek gini :D