Sunday, January 19, 2014

MY STORY: Pacarmu Cewek atau Cowok?



"Eh, Aan. Kamu udah punya pacar belum sih? Kok aku gak pernah tau?", tanya seorang teman kuliahku bernama Risa kepadaku.

"Menurutmu aku udah punya pacar?"

"Gak tau, makanya aku tanya. Udah punya pacar apa belum? Sama temen baik sendiri gak dikasih tau. Curang nih.", tanyanya agak memaksa.

"Hmmmm....udah, tapi gak bisa aku ceritain. Hanya aku, dia, Tuhan, dan beberapa orang rahasia yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. Kalo ke sesama teman kuliah, aku gak mau deh. Hehehe..."


"Yaelah An, cuman ngasih tau doang... Tapi ya udah deh, gapapa. Ya moga langgeng aja sama dia. Hehehe...", Risa tertawa kecil.

"Aaamiiiiinnn..", aku sedikit cengengesan mendengarnya.

Well...pada awalnya sih, kalo diajukan pertanyaan seperti itu, aku mau menjawab "Aku gak ada pacar, dan belum mau pacaran." Tapi kenyataannya, aku punya Bang Joe tho. Tapi setidaknya aku tidak berbohong dan tidak munafik di sini, dengan tidak mengatakan kalo aku gak punya pacar. Aku cuman bilang aku punya pacar, tapi aku gak bisa bilang siapa orang itu...

Gak salah kan kalo aku ngomong seperti itu??

Teman-teman kuliahku yang tahu kalau aku ini adalah seorang biseks (bukan gay) adalah Rudy dan Fifi. Mereka adalah teman baikku, dan aku sering curhat pada mereka, sampai ke hal yang sangat pribadi, termasuk kalau aku ini biseks.

Tapi...tapi...tapi....paling males kalo ditanya yang kayak gini.

"Eh, kamu udah punya pacar blom?", tanya si Doni, temen kuliahku juga.

"Menurutmu udah apa belum?", balasku

"Kayaknya udah deh, tapi, pacarmu cowok atau cewek?"

"Eeeehhh??? Kok nanya nya kayak gitu?"

"Ya aku kan cuman nanya. Pacarmu cowok atau cewek?"

"Ya jelas cewek lah. Emang kamu pikir aku cowok apaan? Hahaha...", balasku berbohong..

"Hahaha. percaya deh, percaya. Yaelah, gak usah seriusan amat nanggepinnya. Aku cuman becanda kok.", Doni cengengesan

"Terserah elu deh. Hahaha", balasku dengan sedikit tampang sinis.

Nah, dalam kondisi diberi pertanyaan kayak gitu, ya mau gak mau kita harus berbohong kan. Kasus pertama tadi si Risa gak nanya "jenis kelamin" pacarku, tapi kalo pertanyaan si Doni tadi, ya kita DIWAJIBKAN untuk berbohong. Masa iya sih aku harus blak-blakan bilang kalo pacarku cowok? Aku kan belum siaaaap. Hehehe...

Munafik? IYA! Dan itu harus kulakukan.

Ya mau gimana lagi coba. There's nothing I can do to close the door of my real life to my particular friends, except LYING.

Maaf ya, Doni. Maafkan aku yang telah berbohong kepadamu :P. Ini demi kebaikan kita bersama kok. Aku juga masih bisa menutup jati diriku sebenarnya, dan kamu juga gak bakalan kena serangan jantung kalo kamu tau jati diriku sebenarnya. Kan bisa repot kalo tiba-tiba kamu tau pacarku seorang cowok, kamunya kena serangan jantung. Aku kan gak bisa ngangkat badanmu yang besar itu....Beraaaaat!! Beban hidupku aja udah berat, apalagi sampe ngegeret badanmu itu. Hahaha...

Di dunia ini, gak semua hal teman-teman kita harus tau. Hanya kita sendiri dan Tuhan yang tauk, silahkan, itu hak kita. Biarlah kita yang menjalani kehidupan kita masing-masing.

CHEERS!!

No comments:

Post a Comment

YOU MIGHT ALSO LIKE: